Saturday, November 30, 2019

Cara Kerja Search Engine Marketing (SEM)

Cara Kerja Search Engine Marketing
Cara Kerja Search Engine Marketing (SEM)
Pertama, anda sebagai mengguna menjalankan pendaftaran pada layanan Google Ads atau Bing Ads. Berikutnya anda juga herus mempertimbangkan mendetail kampanye komputerisasi yang diharapkan contohnya, jumlah anggaran yang anda sediakan, kata kunci yang menjadi target, lokasi yang diharapkan dan lain sebagainya

Kedua, mesin mencari akan menjalankan pelelangan diantara para mengiklan yang menyasar keyword yang sama. Pelelangan ini dijalankan langsung dikala pengguna mesin mencari mengetik keyword yang mereka inginkan pada mesin pencari.

Ketiga, mesin pencari akan memperlihatkan kampiun lelang pada halaman hasil mesin pencari.

Keempat, anda sebagai pengguna layanan SEM, akan mendapatkan laporan performa iklan anda. Berikutnya anda patut membayar sejumlah klik yang anda peroleh.

Untuk melaksanakan SEM, kita sebagai pengiklan sepatutnya secara khusus dulu menjalankan riset keyword untuk memilih kata kunci yang akan dihasilkan market atau target.

Melainkan sepatutnya diingat bahwa sistem riset keyword untuk SEM berbeda dengan sistem riset keyword untuk SEO. Jangan hingga salah, sebab akan berimbas pada anggaran iklan yang sembab tanpa menciptakan penjualan atau konversi.

Kemudian anda memutuskan budget yang berkeinginan anda habiskan untuk beriklan. Lalu berapa lama anda berkeinginan menghabiskan budget hal yang demikian.

Dan terakhir pemilihan sasaran, dapat menurut kawasan, demografi atau yang lain. Sesudah itu iklan akan berjalan dan anda sepatutnya siap menangani sebagian kemungkinan yang dapat terjadi.

Pertama, sekiranya iklan berjalan bagus karenanya patut sanggup menangani permintaan yang terus mengalir. Pastikan produk atau jasa anda siap sebelum iklan dilakukan. Jangan hingga nama bagus brand anda rusak sebab pelayanan yang kurang bagus dampak banyaknya permintaan.

Kedua, sekiranya iklan berjalan buruk karenanya anda patut siap dengan cara pengevaluasian. Supaya anda lebih gampang mengenal apa penyebab iklan terbesut berjalan buruk.

Tanpa cara pengevaluasian yang bagus anda tidak akan mempunyai data yang cukup untuk mengambil keputusan. Terjadi ialah menerka atau memperkirakan, dan keputusan yang menurut sangkaan bukan menurut data akan berakibat buruk bagi bisnis anda.

Share:

Apa itu Search Engine Marketing?

Apa itu Search Engine Marketing?
Apa itu Search Engine Marketing?
Apa itu SEM dan kenapa SEM itu penting. SEM atau Search Engine Marketing dalam bahasa indonesia kita ucap pemasaran mesin pencari, yakni salah satu sistem paling tepat sasaran untuk mengoptimalkan bisnis Anda di pasar dunia yang kian kompetitif seperti kini.

Dengan jutaan bisnis yang sudah ada dan jutaan bisnis baru akan terus bermunculan di luar sana. Semuanya berkompetisi untuk menerima market yang sama. Mempelajari SEM jadi sangat penting demi keberlangsungan bisnis anda.

Dalam tutorial ini, Anda akan mempelajari dasar-dasar SEM serta sebagian kiat dan taktik untuk mengerjakan pemasaran mesin pencari dengan benar. Oklah, seketika saja kita awali dengan pengertian search engine marketing.

Apa Itu SEM? Pengertian Search Engine Marketing

Perlu dikenal bahwa SEM pernah diterapkan sebagai istilah biasa yang meliputi SEO (Search Engine Optimization) dan kesibukan pencarian berbayar. Tapi seiring perkembangan SEM dan SEO, karenanya akronim SEM berubah arti menjadi pencarian berbayar.

Jikalau kita coba menyusuri pengertiannya melewati wikipedia karenanya kita akan memperoleh pengertian sebagai berikut :

SEM yakni format pemasaran Online yang melibatkan promosi website situs dengan meningkatkan visibilitasnya di halaman hasil mesin pencari (SERP) terutamanya melewati iklan berbayar.

Tapi secara lebih simpel serta meliputi pengertian yang lebih luas, aku lebih suka pengertian yang dikenalkan oleh wordstream sebagai berikut :

SEM yakni praktik menjual bisnis memakai iklan berbayar yang timbul di halaman hasil mesin pencari (atau SERP).

Jadi kita semestinya menyiapkan sejumlah uang untuk pihak search engine dalam hal ini umumnya Google. Lalu pihak search engine akan menayangkan iklan kita, khusus pada kata kunci yang kita pilih, sampai budget kita habis.

Ok, hingga disini mungkin masih ada yang kurang mengerti mengenai pengertiannya. Untuk itu mari kita perdalam pembahasan menuju konsep atau sistem kerja SEM.

Share:

Sunday, November 17, 2019

Cara Meminta Google untuk Mengindeks Artikel Baru di Website

Cara Meminta Google untuk Mengindeks Artikel Baru di Website
Cara Meminta Google untuk Mengindeks Artikel Baru di Website
Bagi yang belum tahu, sekarang Google sudah punya rumah baru untuk GWT atau Google Webmaster Tool. Meski sejak lama berubah nama menjadi Search Console, namun wajah baru GWT baru diterapkan secara global dalam beberapa bulan terakhir.

Di Google Search Console terbaru ada beberapa perubahan besar yang bisa dijumpai. Kesan sederhana tapi modern kini terasa lebih dominan, dan beberapa fitur juga makin dimudahkan, salah satunya fitur permintaan indeks artikel baru yang jauh lebih ringkas dari Webmaster Tool lawas. Ini langkah-langkahnya.

  • Buka web Google Search Console atau klik tautan ini.
  • Kemudian klik Inspeksi URL dan pastekan url postingan baru dari web yang ingin diindeks. URL yang dipakai wajib terdaftar di Google Search Console sebelumnya.
  • Untuk melanjutkan, tekan tombol enter.
  • Tunggu beberapa saat sampai sistem berhasil memindai keberadaan URL yang diperiksa.
  • Hasilnya, postingan yang diperiksa memang belum muncul di mesin pencari atau istilahnya belum terindeks.
  • Untuk meminta Google mengindeks URL, klik tombol Minta Pengindeksan.
  • Lagi, Google Search Console akan memindai URL dan memastikan tak ada penghalang baik robot.txt atau hal lainnya.
  • Selesai, permintaan pengindeksan sudah berhasil dilakukan dan kini sedang dalam antrian.
  • Selanjutnya Anda boleh mengulangi permintaan untuk artikel lainnya sembari menunggu proses indeks berjalan.

Mengapa Indeks Penting?

Indeks sangat penting bagi sebuah web, dengan skala apapun. Tanpa indeks, maka mustahil pengunjung dari mesin pencari dapat menemukan artikel atau konten Anda. Sebelum berbicara ranking di mesin pencari, indeks adalah syarat pertama yang harus dituntaskan terlebih dahulu. Semoga bermanfaat, silahkan dicoba!

Share:

Saturday, November 16, 2019

2 Plugin SEO yang Direkomendasikan dan Paling Banyak Digunakan di Website

2 Plugin SEO yang Direkomendasikan dan Paling Banyak Digunakan di Website

2 Plugin SEO yang Direkomendasikan dan Paling Banyak Digunakan di Website

WordPress adalah Content Managament System (CMS) yang paling popular di seluruh dunia. Meskipun pada awal perkembangannya ditujukan untuk blog, namun seiring berjalannya waktu WordPress dapat digunakan untuk membangun website. Silahkan Anda lihat situs jual beli online, situs perusahaan, universitas, dan sekolah yang rata-rata dibangun melalui WordPress.

Kenapa CMS ini begitu dicintai para web developer? karena banyaknya plugin dari para pengembang untuk WordPress. Untuk dapat menggunakan plugin harus menggunakan WordPress.org, bukan WordPress.com. Anda harus menyewa hosting sendiri untuk install plugin WordPress. Beberapa plugin yang direkomendasikan untuk mengoptimalkan blog pada mesin pecari adalah SEO by Yoast dan All In One SEO Pack.

Pengertian Plugin Pada WordPress

Plugin adalah sebuah program tambahan yang bisa diintegrasikan dengan WordPress untuk memberikan fungsi lain yang belum tersedia pada instalasi standar, bisa di sebut juga sebuah atau seperangkat program aplikasi tambahan yang berisi fungsi script dalam bahasa PHP yang memberikan fitur-fitur atau layanan yang spesifik untuk meningkatkan fungsi dalam penggunaan blog WordPress.

Pengertian Plugin SEO WordPress

Plugin SEO WordPress adalah sebuah program tambahan untuk memaksimalkan website atau blog di mesin pencari (Google, Bing, Yahoo, Yandex, dsb). Dengan memasang pluguni SEO, InsyaAllah artikel yang telah dipublish cepat ditemukan di mesin pecari sehingga visitor situs Anda semakin meningkat.

2 Plugin SEO Yang Direkomendasikan dan Yang Paling Banyak Digunakan

SEO by Yoast
Plugin SEO Yoast ini memang benar-benar powerful untuk urusan SEO, fitur utamanya mencakup berbagai aspek SEO serta memberikan rambu-rambu agar kita memberikan konten yang berkualitas. Plugin ini akan memaksa Anda untuk fokus kepada keyword pada setiap artikel yang Anda buat.

SEO Yoast tersedia dalam 2 versi yaitu gratisan dan berbayar. Anda dapat menggunakan mulai yang gratisan dulu, namun bila telah mahir menggunakannya silahkan upgrdate ke versi berbayar. SEO Yoast juga memberikan kemudahan dalam memasang kode verifikasi meta tag pada Webmaster Tools.

All In One SEO Pack
AIl In One SEO Pack merupakan plugin SEO yang banyak digunakan para Blogger, ada 2 versi dari plugin ini yang pertama All in One SEO Pack (gratis) dan All in One SEO Pack Pro (berbayar) Fitur dari AIO SEO Pack antara lain adalah integrasi dengan Google Analytic, optimasi judul pada search engine, canonical url, meta tag dan berbagai fitur lain seperti untuk menghindari duplicate content serta integrasi dengan WP e-commerce.

Kesimpulan

Dari kedua plugin dapat diambil kesimpulan bahwa SEO Yoast dan All In One SEO Pack memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bahkan tidak bisa dikatakan mana yang lebih baik dibandingkan yang lainnya. Namun Teraa menggunakan Yoast karena ada beberapa fitur yang tidak dimiliki oleh All In One SEO Pack seperti fitur untuk mengimpor data dari webmaster tool, breadcrumb navigation dan lain sebagainya, terutama fitur breadcrumb navigation sehingga saya tidak perlu lagi menginstal plugin tambahan khusus untuk breadcrumb navigation ini, sementara fitur ini sangat penting untuk sebuah situs karena telah menjadi salah satu pertimbangan perankingan oleh Google.

Share:

Menulis Artikel Dengan Plugin Yoast SEO Untuk Blog

Menulis Artikel Dengan Plugin Yoast SEO Untuk Blog

Menulis Artikel Dengan Plugin Yoast SEO untuk Blog

Sekedar menulis saja ternyata tidak cukup, pasalnya bogger harus menguasai teknik SEO untuk mendapatkan banyak visitor dari artikel yang ditulisnya. Search Engine Optimization (SEO) adalah cara yang dilakukan untuk memaksimalkan blog di mesin pencari, jadi yang dioptimalkan bisa artikel dan templatenya.

Bagi pengguna platform WordPress tentu tidak asing lagi dengan Yoast SEO yaitu plugin untuk memaksimalkan blog WordPress di mesin pencari. Fitur yang ditawarkan dari Yoast SEO banyak sekali diantaranya adalah panduan menulis artikel sesuai rambu-rambu yang disarankan oleh Google, Title Meta Tags, dan XML Sitemap.

Di sini tidak diulas semuanya namun haya fokus pada "Cara Menulis Artikel Ala Yoast SEO Untuk Blog/ Website", karena dapat diterapkan pada semua platform blog seperti Blogger.com dan Tumblr. Harapannya para blogger dapat menulis artikel sesuai panduan Yoast SEO sehingga artikelnya ramah mesin pencari dan mendapatkan banyak visitor.

Panduan Menulis Artikel Ala Yoast SEO


Tulis Artikel Minimal 300 Kata
Semakin banyak kata dalam postingan artikel memungkinkan beberapa keyword dapat di index mesin pencari. Untuk itu gunakan pemilihan kata yang bervariasi sesuai keyword yang dibidik. Yoas SEO merekomendasikan minimal 300 kata dalam satu artikel, lebih banyak dari itu malah bagus misalnya 500 hingga 100 kata.

Tambahkan Gambar Pada Postingan Blog
Menambahkan gambar pada postingan artikel dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan melalui tulisan tersebut. Untuk itu usahakan sisipkan gambar pada artikel yang Anda turis. Contohnya seperti ini, ketika menulis artikel “Cara Merakit Komputer” tanpa disertai gambar maka pengunjung malas membaca tutorial tersebut dan lebih memilih blog lain yang menyertakan gambar dalam tutorialnya.

Tambahkan Link Masuk dan Link Keluar
Link masuk (inbound link) dan link keluar (outbound link) ternyata sangat disukai Google karena dengan adanya link masuk dari artikel blog Anda dapat memudahkan para pembaca untuk menelusuri artikel yang lain. Begitu juga dengan link keluar yang memberikan rekomendasi untuk membuka sumbernya.

Hindari Penggunaan Kata Yang Berulang-Ulang
Penggunaan kata secara berulang-ulang ternyata membuat robot mesin pencari bingung mengindex kata kunci/ keyword pada postingan artikel, untuk itu kurangi penggunaan kata yang sama. Misalnya Anda menulis artikel tentang "Cara Merakit Komputer", hindari penggunaan kata 'Komputer' secara berlebihan.

Share:

Thursday, November 14, 2019

Hal-Hal yang Perlu Kita Ketahui Untuk Meningkatkan Penjualan Melalui Konten


Website yang menggunakan content marketing mendapatkan konversi dan penjualan 6x lebih tinggi daripada yang tidak menurut OneSpot pada tahun 2015. Konten itu bisa menjual bukan cuma sebagai hiburan, panduan, atau informasi. Apabila dimanfaatkan dengan benar sebagai media pemasaran, maka seperti angka di atas penjualan akan meningkat drastis. Benarkah begitu? Belum tentu.

Pada prakteknya, ada juga yang tidak merasa manfaatnya. Banyak. Sudah membuat konten, pengunjung berdatangan, tapi ternyata penjualan tetap begitu-begitu saja. Ini yang sering terjadi. Bukan salah sistemnya, retapi salah kontennya. Karena konten anda tidak mampu menjual.

Dalam artikel ini Anda akan mempelajari mengapa orang-orang tidak membeli dari Anda, dan bagaimana menciptakan konten yang mampu menjual.

Mengapa mereka tidak membeli dari Anda?


Ada berbagai alasan pastinya. Mari kita bahas beberapa di antaranya tanpa melihat apakah produk yang dijual sudah layak atau belum. Dan hanya dari segi konten saja. Ini penting:

Untuk membuat konten yang mampu meningkatkan penjualan, anda harus benar-benar memahami apa yang membuat pengunjung website memutuskan untuk tidak membeli. Ada 3 hal ini adalah alasan utamanya, ketiganya merupakan halangan yang harus anda hancurkan satu per satu sebelum pengunjung mau berubah menjadi kustomer.

1. Karena belum percaya
Online maupun offline, orang-orang tidak akan membeli dari penjual yang tidak dipercaya. Tetapi ada perbedaannya. Kalau offline, kita bisa melihat langsung. Si penjual punya toko fisik dan dia bisa langsung memperlihatkan apa yang dijual di depan mata anda.

Tidak demikian di online. Semua orang bisa membuat website, bahkan penipu sekalipun. Tapi itu masih sepele. Meyakinkan orang lain bahwa kita bukan penipu itu mudah. Masalahnya, meskipun Anda sudah dirasa bukan penipu mereka belum tentu mau membeli. Anda harus bisa mendapatkan kepercayaan sebagai yang terbaik.

Karena itulah untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain Anda butuh usaha ekstra dibandingkan melakukan penjualan offline. Untungnya, content marketing (yang tepat) bisa jadi solusinya. Akan dijelaskan lebih lanjut di bawah.

2. Tidak tepat sasaran
Ini kesalahan yang paling sering dilakukan oleh praktisi digital marketing. Seperti yang dulu dialami oleh Groove. Groove adalah software help desk. Jadi semestinya target pasar mereka adalah para pengusaha yang punya masalah dengan urusan customer service.

Nah, masalahnya blog mereka dulu hanya membahas tentang pengembangan bisnis: Blog business growthMeskipun sama-sama tentang bisnis, tapi orang yang mencari informasi pengembangan bisnis tidak memerlukan software mereka. Sehingga kontennya tidak mampu meningkatkan konversi.

Padahal kualitas dari konten yang mereka buat luar biasa. Saya sendiri juga langganan di blognya, padahal tidak ada niat untuk menggunakan softwarenya. Maka dari itu, mereka kemudian membuat kategori khusus membahas customer service.

Blog customer servicesetelah diluncurkannya blog ini, konversi mereka meningkat drastis. Pendapatan untuk setiap konten yang diterbitkan di blog mencapai angka $1,657.25.

3. Pengunjung masih dalam kondisi pasif
Benda dalam keadaan diam akan tetap diam, kecuali ada gaya yang mengubahnya. Itu sebagian dari bunyi hukum 1 Newton. Menariknya, manusia pun seperti itu. Ketika dalam kondisi pasif, kita akan terus pasif sampai ada sesuatu yang membuat kita aktif.

Orang-orang yang sedang browsing di internet otaknya dalam kondisi pasif. Baca artikel, lihat gambar, nonton video, buka tab baru lalu ditutup. Tidak bergerak. Jadi, konten yang kita buat harus mampu membuat mereka bergerak. Kalau tidak maka mereka akan tetap pasif.

Membuat konten yang mampu menjual


Sebelum melanjutkan, saya menyarankan anda membaca seri panduan content marketing ini. Ada dua fungsi utama konten dalam pemasaran online yaitu Mendatangkan pengunjung dan meningkatkan penjualan. Yang pertama masih mudah asalkan kontennya menarik, pengunjung akan datang setelah konten tersebut dipromosikan.Tapi yang kedua butuh perhatian ekstra.

Dalam penjualan online, kita harus melewati 3 hambatan yang tadi disebutkan. Karena itu konten yang sekedar 'menarik' saja belum tentu bisa meningkatkan penjualan. Inilah beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Sediakan konten untuk setiap tahap dalam sales funnel
Sales funnel atau kadang disebut marketing funnel adalah setiap tahapan yang dilalui oleh setiap orang sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian. Mari kita lihat kembali gambar sales/marketing funnel:


Kalau anda mencari di internet, setiap website akan menampilkan gambar sales funnel yang berbeda satu sama lain. Meskipun demikian, intinya sama. Secara umum ada 3 bagian:

  • TOFU (Top of the funnel): Awareness.
  • MOFU (Middle of the funnel): Consideration/Evaluation.
  • BOFU (Bottom of the funnel): Purchase.


Bagian atas, tengah, dan bawah. Sebelum seseorang memutuskan untuk membeli, semua orang akan melewati bagian-bagian ini. Pertama, mereka akan sadar dengan masalahnya. Kemudian menimbang-nimbang pilihan yang ada. Terakhir, memutuskan untuk membeli.

Konten untuk tiap bagian tidak sama. 2 hal yang sering terjadi yaitu hanya fokus di funnel atas (TOFU) dan hanya membuat konten untuk funnel bawah (BOFU). Akibatnya

  • Fokus di TOFU - traffic jadi banyak tapi tidak mampu menjual.
  • Fokus di BOFU - susah mendapatkan traffic dan pembaca yang loyal.


Oleh karena itu harus ada keseimbangan. Untuk memahami konten apa yang harus disediakan untuk tiap bagian, ini penjelasan singkatnya:

TOFU - bagian atas funnel

Konten di bagian ini merupakan konten yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Karena tujuannya adalah mendatangkan traffic. Misalnya anda menjual suplemen penurun berat badan. Konten di bagian ini tidak menjelaskan kelebihan-kekurangan dari produk yang anda jual. Bukan membahas dan mempromosikan produk.

Sebaliknya, berikan panduan olahraga atau diet untuk menurunkan berat badan. Contoh lain, kalau anda menjual rumah. Konten TOFU berisi panduan membeli rumah yang tepat, memilih lokasi yang pas, foto-foto desain rumah, dan sebagainya.

Konten yang kira-kira akan dicari oleh mereka yang ingin membeli rumah. Jadi, sekali lagi…konten TOFU harus bisa dinikmati bahkan oleh mereka yang saat ini tidak langsung ingin membeli.

MOFU - bagian tengah funnel

Dalam tahap ini, calon pembeli dalam proses membanding-bandingkan antara solusi satu dan solusi lainnya terhadap masalah mereka. Jadi topik untuk konten MOFU lebih mendalam. Tujuan utama kita dalam tahap ini adalah memperkenalkan bahwa ada solusi yang lebih mudah untuk menyelesaikan masalah mereka. Dan anda lah solusi yang mereka inginkan.

Misalnya:
Untuk menurunkan berat badan, mereka tidak perlu berolahraga setengah mati atau diet super ketat. Dengan bantuan produk yang kita jual, prosesnya jadi lebih mudah. Jadi, kita memperkenalkan suatu nilai tambah.

Dibandingkan dengan solusi tradisional atau solusi lain, produk/jasa yang anda tawarkan memiliki nilai tambah yang menarik bagi mereka. Supaya lebih jelas, ini beberapa contoh jenis kontennya:

  • Studi kasus dari mereka yang sudah menggunakan produk/jasa anda
  • Statistik/data/fakta
  • Perbandingan, kelebihan dan kekurangan
  • FAQ, pertanyaan yang sering diajukan
  • Video demo produk
  • Review/testimonial
  • Buyer’s guide - panduan dalam memilih produk yang tepat

Ini hanya beberapa, dan tidak semuanya bisa diaplikasikan pada setiap jenis bisnis. Konten untuk MOFU bersifat edukatif tetapi juga persuasif.

BOFU - bagian bawah funnel

Tahap terakhir, ketika seseorang sudah siap melakukan pembelian. Mereka sudah dalam keadaan ter-edukasi dengan masalah yang ada serta solusi yang tepat. Mereka sudah tertarik dengan anda.

Tetapi masih ada 1 hambatan lagi yang menghalangi mereka untuk melakukan pembelian. Rasa takut, atau ketidakpastian. Karena itulah konten BOFU 100% bersifat persuasif, contohnya:

  • Konsultasi gratis
  • Trial/demo/sampel
  • Cara melakukan pembelian
  • Diskon atau bonus
  • Jaminan/garansi

Tujuan akhirnya adalah perasaan yakin.

2. Identifikasi permasalahan yang nyata untuk diselesaikan
Konten sebagus apapun akan percuma kalau isinya tidak menyelesaikan permasalahan dari pembacanya sampai tuntas. Mari kita ingat kembali. Apa yang membuat seseorang ingin melakukan pembelian?

Karena mereka punya masalah. Tapi, ini yang terpenting, melakukan pembelian itu adalah opsi terakhir. Kalau mereka tidak bisa menyelesaikan permasalahannya sendiri.

Artinya begini:
Anda tidak akan bisa mempengaruhi orang lain untuk membeli kalau belum apa-apa sudah menyuruh mereka mengeluarkan uang untuk membeli. Ini terutama kalau masyarakat umum belum ter-edukasi dengan bisnis anda.

Contoh:
Misalnya, kita menjual air alkali. Katanya, air ini bisa jadi antioksidan, untuk detoks, untuk awet muda, dll. (Salah satu merek yang cukup terkenal di Indonesia, Kangen Water, mungkin ada yang sudah pernah dengar?)

Tapi sebagian besar masyarakat belum tahu tentang produk ini. Nah, kalau anda menjual produk ini secara online. Apakah anda akan membuat konten tentang:

  • Pengertian & manfaat produk, jenis-jenisnya, proses pembuatan, dsb.
  • Cara mencegah kanker, membersihkan racun tubuh, cara menjadi awet muda, dll.

Yang pertama? Okelah, dengan membuat konten yang pertama kita akan mendapatkan pengunjung berupa orang-orang yang siap membeli produk tersebut. Tapi jumlahnya sedikit.

Karena tidak banyak yang tahu dan paham tentang produk tersebut. Jadi sebagian besar akan 'cuek' ketika membaca konten seperti itu. Bandingkan dengan yang kedua. Yang membutuhkan informasi seperti itu JAUH lebih banyak.

Meskipun saat ini mereka belum tahu mengenai produk tersebut, tapi melalui konten tersebut anda bisa memperkenalkannya sebagai solusi. Karena mereka punya masalah yang bisa kita selesaikan dengan produk tersebut. Itu sebabnya konten TOFU harus menyelesaikan permasalahan yang nyata.

3. Perhatikan relevansi antara konten dengan produk/jasa yang dijual
Ini seperti permasalahan yang dihadapi oleh Groove tadi. Pada awalnya konten mereka tidak mampu memberikan hasil positif karena apa yang dibahas dalam konten tidak relevan dengan apa yang dijual.

Misalnya kalau menjual alat-alat kantor, tapi konten yang diterbitkan seputar traveling. Apakah hasilnya akan sama? Pasti beda! Begini, kita ingin mendatangkan pengunjung, tapi bukan sembarang pengunjung. Melainkan mereka yang memang punya permasalahan yang relevan dengan apa yang kita jual.

Kalau menyediakan konten travel, maka orang yang datang adalah orang yang ingin traveling. Bukan yang butuh perlengkapan kantor. Akibatnya, penjualan sama sekali tidak meningkat. Masuk akal kan?

Konten dalam pemasaran konten itu bukan cuma supaya 'sekedar ada', tapi harus diarahkan ke tujuan utama kita. Entah itu penjualan atau yang lain.

Solusinya: buat buyer persona

Ini solusi untuk nomor 2 dan 3 di atas. Supaya konten yang kita buat benar-benar menyelesaikan permasalahan. Dan supaya konten tersebut tepat sasaran kepada orang yang berpotensi membeli dari kita.

Apa itu buyer persona? Gambaran ideal dari pembeli ideal kita. Orang seperti apa yang berpotensi akan membeli dari anda. Jadi misalnya anda menjual perlengkapan kantor, maka salah satu buyer persona-nya adalah pengusaha baru yang baru membuka kantor.

Tidak berhenti sampai di situ kita masih perlu menganalisa lebih lanjut mengenai profil mereka, permasalahan mereka, dan lain-lain. Semuanya dijelaskan lebih lanjut dalam panduan strategi content marketing ini.

Pada akhirnya, konten yang kita buat harus fokus dengan permasalahan apa yang dihadapi oleh buyer persona. Dengan demikian pemasaran dan penjualan jadi tepat sasaran.

4. Buat konten praktis, konten yang mudah dipraktekkan
Coba bayangkan: Anda sedang belanja di Hypermart atau swalayan lain. Kemudian ada seorang sales yang menawarkan suatu merek makanan beku. Si sales mempraktekkan betapa mudah proses memasaknya, setelah itu anda dipersilahkan untuk mencoba.

Pasti muncul keinginan untuk membeli. Ini karena kita sudah ditunjukkan 'benefit' yang akan kita terima. Kira-kira seperti itu kalau offline. Masalahnya, ketika sedang mereka membeli secara online anda tidak bisa mempraktekkan langsung. Kecuali anda bisa memberikan trial/demo kepada calon pembeli.

Karena itulah kita butuh konten praktis ini. Artinya: konten berupa panduan yang bisa langsung dipraktekkan oleh pembaca dan langsung memberikan manfaat positif bagi mereka. (Hati-hati, praktis bukan berarti simpel atau sederhana).

Jenis terbaik untuk tujuan ini adalah panduan, bukan informasi atau berita bukan sekedar bacaan. Ini alasannya: Konten seperti itu bisa menyelesaikan 2 masalah sekaligus. Pertama, mereka akan 'bergerak' dari pasif menjadi aktif. Masih ingat 3 alasan mengapa seseorang tidak membeli? Terutama yang ketiga.

Pada umumnya orang-orang di internet masih dalam keadaan pasif. Makanya ketika ditawarkan untuk membeli mereka tidak langsung membeli. Ketika selesai membaca konten, mereka masih pasif. Konten praktis bisa jadi penggerak.

Mereka tidak menganggap konten sekedar konten lagi karena mereka bisa melakukan sesuatu setelahnya. Ada yang lebih penting lagi, Apabila konten yang anda berikan bisa langsung memberikan manfaat bagi pembaca, maka dalam sekejap anda jadi sosok yang dipercaya.

Misalnya karena saya memberikan panduan marketing, maka pembaca yang merasa konten ini bermanfaat akan menganggap bahwa saya seorang ahli marketing. Maka apabila saya membuka jasa marketing, orang lain akan lebih yakin untuk membeli. Jadi ketika membuat konten, jangan jelaskan 'Apa' melainkan Bagaimana'.

5. Berikan sesuatu yang ditukar dengan sesuatu
Membingungkan ya bahasanya. Akan saya jelaskan latar belakangnya dulu. Dr. Robert Cialdini, seorang pakar psikologi dan marketing, dalam bukunya 'Influence: The Psychology of Persuasion' menyebutkan ada 6 prinsip yang bisa digunakan untuk mempengaruhi orang lain agar mengambil tindakan.

Prinsip-prinsip ini sering diaplikasikan oleh orang-orang sales dan marketing. 2 di antaranya akan kita manfaatkan. Yang pertama adalah Commitment dan Consistency. Intinya, orang-orang akan lebih mungkin untuk melakukan komitmen yang lebih besar apabila mereka sudah setuju dengan komitmen yang lebih kecil sebelumnya.

Mengeluarkan uang, melakukan pembelian, itu komitmen besar. Padahal kita ingin menjual dengan konten. Membaca konten dari sebuah website itu tidak membutuhkan komitmen, betul? Mereka tidak membutuhkan usaha apapun. Jadi ada gap besar di sini.

Antara konten yang tanpa komitmen dengan pembelian yang komitmennya besar. Maka dari itulah sekedar konten saja belum cukup untuk mempengaruhi mereka agar membeli. Kita butuh sesuatu di antaranya. Contoh komitmen kecilnya bisa salah satu dari:

  • Mendaftarkan email
  • Memberikan nomor telepon
  • Membuat akun gratis

Atau yang laintergantung dari jenis bisnis anda. Tapi bagaimana supaya mereka mau rela memberikan salah satunya? Untuk itulah kita manfaatkan satu prinsip persuasi lagi: Reciprocity (timbal-balik).

Orang lain akan cenderung memberikan sesuatu kepada kita apabila kita memberikan mereka sesuatu terlebih dahulu. Contohnya, kalau kita menolong seseorang maka orang tersebut akan merasa punya kewajiban untuk balas budi. Maka dari itu kita yang harus memberikan mereka duluan. Misalnya:

  • Ebook
  • Diskon
  • Demo/trial/sampel

Sebagai gantinya mereka akan lebih rela memberikan komitmen kecil tadi kepada anda. Contoh penerapannya bisa dilihat di website ini. Saya menaruh form pendaftaran email di beberapa tempat. Anda juga pasti sudah melihat beberapa di antaranya.

Salah satu jenisnya adalah layar popup, ini rasio konversinya antara 4.39% sampai 8.94%. Tidak jelek-jelek amat memang, tapi mari kita lihat 1 jenis lagi. Di sini saya menjanjikan file bonus ketika pembaca memasukkan alamat emailnya. Rasio konversinya seperti ini:

Dari 5% sampai 15%. Hampir 2x lipat. Dengan memberikan sesuatu, maka orang lain akan lebih cenderung untuk rela memberikan kita sesuatu.

6. Lakukan email marketing
Ini lanjutan dari nomor 5 di atas. Kita sudah mendapatkan 'sesuatu' dari mereka. Email, nomor telepon, PIN BBM, username LINE, atau apapun mestinya merupakan kontak yang bisa dihubungi.

Jadi tidak harus email yang penting kita harus bisa menjangkau mereka. Dan tentunya tidak berhenti sampai di sana. Percuma kita mendapatkan kontaknya tetapi tidak ditindaklanjuti.

Tetapi tidak semudah itu, setelah mendapatkan emailnya kita tidak langsung melakukan spamming penjualan begitu saja menuju inbox mereka. Seperti ini kesalahan yang paling umum:

  • Memberikan gratisan ditukar email atau kontak lain
  • Kemudian punya 1000an email list
  • Dikirimkan 'email blast' yang menawarkan produk
  • Report as spam…tamat

Ini salah besar. Begini, kalau anda ingin berhasil menjual secara online maka Anda harus mengurangi proses menjualnya. Tidak ada orang yang suka dengan orang yang selalu menyuruh mereka membuka dompet. Kecuali ketika mereka sudah siap membeli.

Maka dari itulah tugas utama anda adalah mengkondisikan mereka agar siap untuk membeli. Bagaimana? Tadi kita sudah berbicara tentang sales funnel. Ada TOFU, MOFU, dan BOFU.

Konten yang diterbitkan di website sebagian besar adalah TOFU, tujuan utamanya untuk mendatangkan traffic. Sedangkan dalam email marketing, yang kita berikan kepada audiens adalah konten MOFU dan BOFU.

Proses yang dilalui oleh seorang calon pembeli

Kembali ke contoh tadi, untuk website yang menjual suplemen penurun berat badan seperti ini kira-kira proses yang dilalui:

Masuk ke website > membaca “cara menurunkan berat badan” > mendaftarkan email untuk mendapatkan bonus > menuju halaman produk > menuju konten studi kasus, testimonial, atau FAQ > mendapatkan kupon diskon > melakukan pembelian.

Idealnya seperti itu. Tetapi seringkali prosesnya berhenti di tengah-tengah. Maka dari itu itulah kita butuh email mereka, supaya kita bisa mengingatkan mereka kembali untuk melanjutkan prosesnya.

7. Lakukan analisa konten
Kalau anda sudah punya kontennya. Apakah konten tersebut berhasil menghasilkan penjualan? Apakah konten ini percuma? Atau justru berakibat buruk? Kita tidak akan tahu apabila kita tidak melakukan analisa. Bukan dengan asumsi melainkan data yang nyata.

Maka dari itulah kita perlu melakukan analisa konten. Pastikan konten mana yang memberikan hasil terbaik, mana yang percuma, dan mana yang justru berakibat buruk. Kemudian dari hasilnya anda akan tahu konten seperti apa yang harus dibuat kedepannya. Karena topik ini sendiri cukup panjang untuk dibahas, silahkan baca panduan analisa konten.

Mulai dari mana?

Itulah ketujuh hal yang perlu anda perhatikan untuk membuat konten yang mampu menjual beserta contoh prosesnya. Kalau anda membaca sampai titik ini, berarti anda:

  • Belum punya konten, baru ingin mulai
  • Sudah punya konten tetapi belum efektif

Untuk tipe ke-2, silahkan lakukan analisa terhadap konten yang sudah ada, kemudian hilangkan semua konten yang kinerjanya buruk. Tapi tidak perlu dihapus kalau anda tidak rela. Setelah itu, termasuk bagi anda yang tipe-1, silahkan mulai dari:


  • Tahap 1: Buat konten praktis. Gunakan metode KTP sebagai panduan kalau anda ingin membuat konten yang berkualitas. Baca juga panduan memilih topik konten ini. Pastikan konten tersebut ada di TOFU (bagian atas funnel).
  • Tahap 2: Sediakan 'sesuatu' yang bisa anda berikan kepada pembaca konten untuk mendapatkan email mereka. Baca panduan list building ini.
  • Tahap 3: Promosikan konten praktis yang barusan dibuat.
  • Tahap 4: Setelah punya traffic dan email list, mulai dorong ke arah pembelian dengan mempromosikan konten MOFU dan BOFU (bagian tengah dan bawah funnel) kepada mereka.


Setelah itu lakukan analisa, konten mana yang tidak memberikan hasil positif. Terakhir, sebagai tambahan, pelajari teknik Copywriting untuk mengetahui bagaimana membuat tulisan yang mampu menjual.

Share:

Tuesday, November 12, 2019

Manfaat dan Arti Blog Dofollow & Nofollow Pada SEO

Manfaat dan Arti Blog Dofollow dan Nofollow Pada SEO
Manfaat dan Arti Blog Dofollow dan Nofollow Pada SEO
Saat kita belajar SEO kita sering mendengar yang namanya Dofollow dan Nofollow. Lantas apa manfaat dan arti dari masing-masing blog tersebut? kita turun kebawah lagi.

Pengertian

Blog Dofollow sebuah istilah yang diberikan pada website mengizinkan pengunjung untuk menaruh link pada bagian komentar. Hal ini berarti jika kita menruh link pada situs blog dofollow maka oleh google akan dihitung sebagai backlink.

Blog jenis ini banyak dicari oleh para blogger untuk menaruh link agar mendapatkan backlink dan menaikkan rating mereka pada search engine. Sedangkan Blog Nofollow adalah kebalikan dari blog dofollow. Jika pengunjung menaruh link maka oleh gooogle link tersebut tidak akan dihitung sebagai backlink.

Kelebihan

Tentunya diantara kedua blog tersebut terdapat kelebihan masing-masing antara lain, untuk Blog Dofollow adalah Menaikkan grafik pengunjung karena dapat mendapatkan backlink gratis, kedua selalu mendapatkan banyak komentar setiap kali mengupload artikel, dan yang terakhir dengan meningkatnya jumlah pengunjung tentu saja akan mengakibatkan naiknya pagerank blog.

Sementara Blog Nofollow adalah baik untuk SEO dan sukai oleh search engine, kedua meminimalisir komentar SPAM, ketiga trafik blog lebih aman dan stabil, terakhir keluar masuk link lebih stabil.

Kekurangan

Blog Dofollow dibalik yang ditawarkan terdapat juga kekurangan yang mempengaruhi blog tersebut antara lain: terlalu banyak komentar spam, search engine sulit mengindex blog, banyak komentar tidak sesuai topik, terlalu banyaknya link keluar bisa menyebabkan blog di banned oleh search engine.

Sedangkan untuk  Blog Nofollow, sepi pengunjung karena tidak dapat menaruh link, komentar akan sepi, blog akan kurang terkenal jika dibandingkan dengan blog dofollow, blog akan kurang terkenal jika dibandingkan dengan blog dofollow.

Dampak Pada SEO

Jika berbicara mengenai dampak pada seo tentu saja blog dofollow akan memiliki dampak yang sangat buruk karena terlalu banyaknya link yang keluar bisa menyebabkan blog jenis terkena sandbox dari google sedangkan blog nofollow terbebas dari bahaya ini karena para pembaca tidak bisa menambahkan link sehingga jumlah antara link masuk dan keluar relatif stabil.

Share:

Saturday, November 9, 2019

Cek Kecepatan Website Anda dengan Tools Gratisan ^^

Cek Kecepatan Website Anda dengan Tools Gratisan ^^
Cek Kecepatan Website Anda dengan Tools Gratisan ^^
Kecepatan website selalu menjadi isu prioritas bagi para pemilik website. Baik blog, toko online, website company profile, website forum, maupun jenis website lainnya selalu dituntut untuk loading cepat.

Sebagai pemilik website tentu Anda harus selalu mengecek kecepatan website secara reguler agar mengetahui apakah website Anda sudah cukup cepat atau belum. Artikel ini akan membahas 10 tools gratis yang bisa Anda gunakan untuk mengecek kecepatan website Anda.

Mengapa Website Harus Cepat?

Sebelum mengecek kecepatan akses website, Anda juga perlu tahu mengapa website Anda harus cepat. Apa yang terjadi jika website Anda loading terlalu lama? Berikut penjelasannya:

Pengunjung Tidak Sabar

Pengguna internet tidak sabar untuk mendapatkan yang mereka inginkan, baik itu mendapatkan informasi maupun membeli produk. Menurut riset Google, 53 persen pengguna internet Indonesia meninggalkan website yang loadingnya lebih dari 3 detik.

Pengunjung Tidak Kembali ke Website yang Lambat

Sekali pengunjung tahu kalau website Anda loading lama, kemungkinan besar mereka tidak akan kembali mengunjungi website Anda. Berdasarkan survey KissMetric, 79 persen pengunjung tidak akan kembali mengunjungi website yang mereka anggap lama loading-nya.

Website Cepat, Ranking Semakin Tinggi di Google

Untuk menentukan ranking di hasil pencarian, Google menggunakan berbagai faktor. Salah satu faktor utamanya adalah kecepatan loading website Anda. Semakin cepat loading website, semakin bagus nilai website Anda di penilaian Google. Faktor ini berlaku untuk hasil pencarian di desktop dan mobile.

Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Akses Website

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penentu kecepatan akses website, yaitu:
1. Lokasi dan Spesifikasi Server hosting yang sedang digunakan
2. Kecepatan koneksi internet
3. Ukuran file gambar, video atau file multimedia lainny
4. Penggunaan plugin yang terpasang di website
5. Source Code yang digunakan meliputi HTML, CSS, JavaScript dan  sebagainya.

10 Tools Cek Kecepatan Website Gratis

Terdapat berbagai cara untuk mengecek kecepatan website. Anda bisa memilih salah satu atau beberapa tools di bawah ini untuk mengecek kecepatan website Anda. Berikut 10 tools untuk cek kecepatan website gratis:

1. Pingdom
2. Google PageSpeed Insight
3. Google Mobile Website Speed Testing Tool
4. Geek Flare
5. GTMetrix
6. KeyCDN Website Speed Test
7. Load Impact
8. WebPageTest
9. Web Page Analyzer
10. Chrome DevTools

Kesimpulan

Cek kecepatan website adalah kegiatan yang perlu dilakukan secara teratur oleh para pemilik website. Hal ini untuk mengetahui secara akurat seberapa cepat website Anda. Setelah mengetahui seberapa cepat website Anda, Anda bisa melakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan rekomendasi dari tool kecepatan website.

Share:
Copyright © 2018 Design by Hiburan SEO